Selasa, 01 April 2008

Bukti orang ALA tak mampu berolah Pikir

Setelah sehari sebelumnya saya mengatakan Orang ALA tak mampu berpikir yang membedakan mana leher lawan dan mana leher sendiripun tidak mampu, ada beberapa bantahan atas analisa saya tersebut misalnya dari SIRA CAMPLI di IACSF.

Bantahan tersebut langsung terbantahkan oleh fakta terbaru yang di post sahabat saya Subayu Loren di bawah Ini :

Udah, udah

Rombongan terakhir Pak Geucik (sekitar 100-an orang) juga udah pulang pada Sabtu pagi minggu lalu. Jadi udah kosong Jakarta dari aksi Pak Geucik.

Pulangnya rombongan terakhir Pak Geucik ini seiring dengan memuncaknya perpecahan di KP3ALA. Bisa dilihat dari tanggapan Cossalabu di forum tanggapan arigayo.com. Dibawah ini saya kutip bulat-bulat pernyataannya Cossalabu.

"Prov ALA, NKRI Yes, Merdeka dari NKRI Ne
Bung Iwan Gayo, mohon diingat jangan pernah berpikir untuk memisahkan diri dari NKRI, tolong perjuangan ini jangan anda belokkan menuju adanya Aceh Merdeka.
Mohon maaf, jika itu yang anda lakukan maka semakin jauh harapan kita dari perdamaian, anda bayangkan saja jika isu ini anda angkat maka para tokoh dari GAM akan mengambil bola panas ini dan mengadakan kesepakatan-kesepakatan, ingat Bung Iwan orang Gayo itu bukan pemberontak dan tidak akan pernah jadi pemberontak, jika anda lakukan ini maka yang terjadi pertama kali adalah peperangan suku antara Jawa dan Aceh, kemudian Gayo denga Gayo yang pro dan kontra, semuanya akan jauh dari perdamaian, jadi isu ini selayaknya tidak perlu diangkat, kita harus konsisten dengan perjuangan ini jangan dibelok-belokkan. Ingat itu Bung.Tapi jika ini merupakan sebuah strategi, menurut saya strategi yang kurang baik, merdeka dari GAM yes bukan dari NKRI. Strategi ini memaksakan kehendak bahwa kita lebih baik merdeka dari pada tidak Provinsi, walau levelnya lebih santun, tapi ini amat berbahaya. Tidak ubahnya kita seperti GAM, mohon dapat diperhatikan isunya.
Anda harus tau juga bahwa Pemerintah Pusat sedang masa transisi dengan GAM, jadi tetap fokus kepada perjuangan ALA menjadi Provinsi bukan membentuk negara Merdeka, karena jika itu anda lakukan tidak perlu berdemo ke Jakarta cukup hubungi Irwandy, katakan anda mendukung kemerdekaan. Kami tidak akan mendukung kemrdekaan ini sampai kapanpun, kmai bukan pemberontak.

Kemarahan Cossalabu mencerminan dalam dari hancurnya strategi KP3ALA yang memainkan para Geucik.

Dampak lain dari hancurnya strategi KP3ALA yang tidak terekspos saya kira adalah mengenai rencana sebagian para Pak Geucik yang mau menghabisi Iwan Gayo. Kemarahan ini muncul karena tidak jelasnya pengelolaan para Pak Geucik yang dilakoni KP3ALA, terkait dengan masalah konsumsi, akomodasi dan transportasi Pak Geucik. Hal ini terungkap dari keluhan Pak Geucik yang memiliki keluarga di Jakarta dan hubungan telpon dengan sanak keluarga, dan dengan rekan-sahabat mereka.

Kondisi psikologis Geucik ini berada pada titik terendah. Depresi telah menyebabkan sebagian diantara mereka jatuh sakit, ngigau (mimpi buruk). Sebagian lagi melampiaskan rasa marahnya dengan mengunjungi pasar, Monas, atau cuci mata (tau kan maksudnya).

Sebelumnya, sebagian para geucik menyerahkan proposal berisi permintaan agar DPR dan Pemerintah mengirim lagi transmigran ke Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Para Geucik ini, terutama mereka yang masih punya kesadaran akal (kelompok seperti ini cukup besar secara kuantitas dan umumnya Gecik beretnis Gayo-sori agak rasialis-nyatanya memang begitu) mengaku sangat MALU. Biasanya mereka membandingkan antara bagaimana masyarakat di kampung yang begitu menghargai mereka dengan cara KP3ALA yang memperlakukan mereka seperti tawanan perang, tidak boleh menerima informasi kecuali dari panitia KP3ALA.

KP3ALA sendiri kelihatannya lebih suka mengorbankan Iwan Gayo karena sikap kompromisnya. Iwan memang mengeluarkan isue telpon dari Irwandi untuknya. Akibatnya dia langsung diberi bogem (red-ancaman) sebagaimana terlihat dari pernyataan Cossalabu. Namun isu ini muncul tak lain dan tak bukan karena ada sesuatu antar pengurus di KP3ALA.

Sudah dulu ya,,,

Salam

Subayu Loren

Tidak ada komentar: